Skip to main content

Polisi Tidur: Bukan Tidak Ada Masalah

Mendapati teman tersungkur, ku bergegas turun dari sepeda motorku dan berlari menghampirinya. Teman itu tertindih motor, sempat ku lihat denga mata kepalaku sendiri, motor yang dia kendari oleng setelah melewati polisi tidur. Ku angkat motor tersebut, dibantu oleh seorang bapak yang kebetulan lewat dijalan itu. Barang-barang yang dibawa oleh si teman itu berhamburan. Beberapa nampak rusak karena terlindas motornya sendiri. Lainnya nampak utuh namun tergerai bungkusnya.

Teman itu mengaduh, celanan jean sobek tepat di lutut dan tulang keringnya. Darah seger nampak merembas keluar dari kulitnya yang sobek. Saat dipapah ke tepian jalan, si teman nampak terseok. Sulit untuk kakinya menopang tubuhnya sendiri. Ku rebahkan tubuhnya beralas rumput tepian jalan. Sembari memeriksa luka yang ada dilutut dan tulang keringnya. Si Bapak yang sedari tadi ikut menolong, mencoba mencari tau keadaan si teman dan luka yang dirasakannya, apakah di lutut dan tulang kering saja atau memang masih ada luka lain yang belum diketahui.

Tak begitu lama, tempat itu begitu rame. Semua kasihan dengan apa yang dialami si teman. Beberapa orang berinisiatif menelpon ambulan, sedangkan seorang ibu nampak tergopoh2 membawa kota P3Knya.

Yah, ini sekian kalinya polisi tidur itu memakan korban. Dulu seorang pemuda nyaris tewas setalah melewati polisi tidur yang entah sengaja atau tidak polisi tidur itu terlalu tinggi dan lengkungnya terlalu tajam. Serta memang kalo dimalam hari suka tidak terlihat karena lampu jalan terangnya tidak sampai ke polisi tidur tersebut.

Dulu polisi tidur itu dibuat, setelah warga merasa terganggu dengan ulah beberapa kaum muda yang ugal-ugalan ketika mengendarai sepeda motor mereka. Dengan suara bising dan meraum-raum disusul dengan tingkah kebut-kebutan yang juga membahayakan orang lain disekitarnya.

Namun ketika polisi tidur itu selesai diresmikan. Masalah kebut-kebutan pelan namun pasti terselesaikan. Namun masalah lain muncul yaitu karena tidak dirancang dan dibangun dengan perhitungan yang matang dan memperhatikan kepentingan-kepentingan yang lainnya, sekarang satu lagi korban jatuh disebabkan oleh polisi tidur tersebut.

Semoga bisa menjadi pembelajaran, bahwa sesuatu perlu diperhitungkan guna baik dan buruknya.

Comments

  1. gimana ya? kalo melihat dampaknya seperti itu, bisa nggak polisi tidurnya dibuat jangan terlalu tinggi?

    ReplyDelete
  2. Polisi tidur hanyalah "EGOISME" dalam bentuk yang lain. Kadang bukan karena kasus tapi karena ego orang2 yang bikin saja
    Saya palaing nggak setuju kalau jalan bagus dibikin tidak bagus
    mending yang kebut2tan di"kamplengi" daripada orang yang tidak bersalah jadi korban

    ReplyDelete

Post a Comment

HALLLOOWW!!!

Popular posts from this blog

Cara Mengenali Ayam Kate Ceper Dengan Mudah

Cara mengenali ayam kate ceper dengan mudah . Bagi yang sudah berpengalaman memilihara ayam kate , tentu saja merupakan suatu hal yang mudah untuk mengenali ayam kate ceper. Namun bagi yang baru saja tertarik dengan ayam kate, tentu saja sering terjadi kesalahpahaman mengenai ayam kate ceper. Ceper identik dengan suatu hal yang pendek atau hampir menyentuh tanah. Begitu pula dengan ayam kate. Ceper melekat pada ayam kate dengan ukuran kaki yang sangat pendek. Pendek kaki ayam kate ceper adalah 3cm, yaitu dihitung dari tumit bagian belakang sampai dengan telapak kaki ayam tersebut. Yang kedua adalah dengan sekilas saja. Body atau tubuh ayam kate ceper cenderung hampir menyentuh tanah. Apalagi ketika mereka berjalan. Sangat terlihat sekali ayam kate ceper berjalan seperti merayap diatas tanah. Untuk lebih jelasnya berikut video tentang Ayam Kate Ceper di Kandang Temblok Menceng Jogja.

BUABI!

BABI! Wah kata yang satu ini emang, kudu, musti, harus, wajib, a must, dihindari. Apalagi dengan artikulasi yang tegas, jelas, lugas dan kecampur sedikit emosi yang gak pada tempatnya(emang emosi ngeliat tempat?). Kenapa? Nama binatang ngaten loh! dilontarkan ke muka orang. mending kalo kupu2, kunang2, siput laut to merak. Lha ini Babi yang notabene, terkait dengan hal2 yang jorok (bagi yang ngebayangin seperti itu), Haram (bagi yang memberlakukan seperti itu) dan struktur wajah yang gak banget (bagi yang beranggapan seperti itu). Heran, ternyata umpatan BABI masih ada ya. Apa masih jadi TOP LIST PISUHAN a.k.a. UMPATAN sepanjang masa? Buatku sih gak jadi soal, lha wong masih sesama makhluk hidup. BWAKAKAKKAKAK!! Tapi buatku bukan masalah ngumpatnya. Tapi kenapa harus BABI! Kenapa gak sendok, piring, lap meja, cangkul, to ganjal ban. Kan masih banyak tuh apa yang disebut benda. Yang gak bernyawa. Yang bukan karyaNYA. PISS! Tapi ada gak sih yg ngumpat SENDOK LO! DASAR SANDAL JEPIT! Jaran...

Sadness Is My Radar

Terlalu lama aku menunggumu membawa pisang goreng. Sesuai kesepakatan kita, aku kopi dan kau pisang goreng. Lalu lama kita akan bercengkrema di bangku ini. Namun ini sudah lebih dari jam 10 pagi. Kau tak kunjung datang. Biasanya langkahmu kau seiiringi dengan cericau lagu lihat kebunku, walo kacau tapi asik di kala pagi. Namun... tetaplah namun... belum selesai..