Ini adalah karya remaja Indonesia yang relatif berjarak dengan Tragedi Kemanusiaan Indonesia beberapa tahun yang lalu. Sebuah tragedi yang memilukan sekaligus memalukan sebagai bangsa. -Opening Quote Ketula-tula Katali-
Suka yang berregenerasi menjadi nafsu itu bisa berbahaya. Jika tidak kesampaian bisa menggoreskan sejarah kelam seseorang. Bahkan kelamnya menurun ke anak cucu. Hingga mereka tidak tau lagi bagaimana menghapusnya. Dan hanya bisa "menjahit" mulut, diam seribu bahasa.
Perempuan itu hanya ingin berkesenian. Yah sederhana berkesenian. Namun gayanya yang sederhana ternyata mengundang hasrat seseorang untuk memilikinya. Namun perempuan itu sudah punya pilihan menentukan sandingan hidupnya. Lalu sejarah angkat bicara. Jaman dimana satu dongeng tentang karamnya rasa kemanusiaan. Dan itu terjadi membabibuta.
Lalu cerita pun bergulir. Warisan rasa sakit itu ikut serta dipenghitaman jaman-jaman penerusnya. Namun selalu ada pengharapan, rasa keadilan yang masih mereka percaya kesakralannya di bumi pertiwi ini. Generasi tangguh yang harus tetap bangun dan melangkah dengan luka "babatan" warisan justifikasi.
Diatas merupakan sekelumit sudut pandang saya tentang film Dokumenter KETULA-TULA KATALI.
numpang mumet #bwahahaha #rofl
ReplyDeletera komen..!
ReplyDeleterung ndelok
tak kira ada film-e
ReplyDelete