Skip to main content

Edaran

Sebuah repost tanda masih dalam keadaan tumpul menulis. Tapi terlanjur membuncah kerinduan itu.

Begini..

Teruntuk kawan-kawanku. Nyawa memaksa tubuhmu berjingkrak resah menerima kenyataan, bahwa hidup tidak senikmat semangkuk mie Ayam Purworejo. Atau semanis segelas kopi hitam Bonbin. Ada brotowali yang tercelup didalamnya, mempertahankan hidup sebaik mungkin.


Kawan sampai saat ini aku lihat kalian sudah sebaik-baiknya menjalankan peran sebagai seekor manusia. Mahkluk yang katanya paling sempurna dari kucing, kodok, atau kecoa.

Kesempurnaan itu sudah kalian raih. Walau kadang harus tersayat waktu. Tergores dalam aturan dunia. Dan terpenggal keputusan kodrati. Tapi tegar dan berdiri sendiri dengan kelumpuhanmu, membuatku ingin mengiba satu permintaan. Kapan kalian istirahat sejenak. Meregang kemerdekaan mulut tuk bersenandung keresahan, kesetiaan, luka, dendam dan tawa ala kadarnya.

Atau duduk santai di basahnya rumput Telomoyo. Memuji nikmatnya secangkir kopi hitam. Yang kita sedu dengan sederhana. Atau semanci mie instan untuk kita lahap ala kadarnya. Itu saja lalu kita bicara apapun.

Apapun selain hilang dari waktu dan berlari di belantara kesendirian. Kamu yang pilih kawan, aku menunggu.

Teruntuk teman-teman di rimba-rimba rutinitas. Jogja masih utuh! Masih lucu! Masih mesra seperti apa yang kamu inginkan.

Lalu?

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengenali Ayam Kate Ceper Dengan Mudah

Cara mengenali ayam kate ceper dengan mudah . Bagi yang sudah berpengalaman memilihara ayam kate , tentu saja merupakan suatu hal yang mudah untuk mengenali ayam kate ceper. Namun bagi yang baru saja tertarik dengan ayam kate, tentu saja sering terjadi kesalahpahaman mengenai ayam kate ceper. Ceper identik dengan suatu hal yang pendek atau hampir menyentuh tanah. Begitu pula dengan ayam kate. Ceper melekat pada ayam kate dengan ukuran kaki yang sangat pendek. Pendek kaki ayam kate ceper adalah 3cm, yaitu dihitung dari tumit bagian belakang sampai dengan telapak kaki ayam tersebut. Yang kedua adalah dengan sekilas saja. Body atau tubuh ayam kate ceper cenderung hampir menyentuh tanah. Apalagi ketika mereka berjalan. Sangat terlihat sekali ayam kate ceper berjalan seperti merayap diatas tanah. Untuk lebih jelasnya berikut video tentang Ayam Kate Ceper di Kandang Temblok Menceng Jogja.

BUABI!

BABI! Wah kata yang satu ini emang, kudu, musti, harus, wajib, a must, dihindari. Apalagi dengan artikulasi yang tegas, jelas, lugas dan kecampur sedikit emosi yang gak pada tempatnya(emang emosi ngeliat tempat?). Kenapa? Nama binatang ngaten loh! dilontarkan ke muka orang. mending kalo kupu2, kunang2, siput laut to merak. Lha ini Babi yang notabene, terkait dengan hal2 yang jorok (bagi yang ngebayangin seperti itu), Haram (bagi yang memberlakukan seperti itu) dan struktur wajah yang gak banget (bagi yang beranggapan seperti itu). Heran, ternyata umpatan BABI masih ada ya. Apa masih jadi TOP LIST PISUHAN a.k.a. UMPATAN sepanjang masa? Buatku sih gak jadi soal, lha wong masih sesama makhluk hidup. BWAKAKAKKAKAK!! Tapi buatku bukan masalah ngumpatnya. Tapi kenapa harus BABI! Kenapa gak sendok, piring, lap meja, cangkul, to ganjal ban. Kan masih banyak tuh apa yang disebut benda. Yang gak bernyawa. Yang bukan karyaNYA. PISS! Tapi ada gak sih yg ngumpat SENDOK LO! DASAR SANDAL JEPIT! Jaran...

Sadness Is My Radar

Terlalu lama aku menunggumu membawa pisang goreng. Sesuai kesepakatan kita, aku kopi dan kau pisang goreng. Lalu lama kita akan bercengkrema di bangku ini. Namun ini sudah lebih dari jam 10 pagi. Kau tak kunjung datang. Biasanya langkahmu kau seiiringi dengan cericau lagu lihat kebunku, walo kacau tapi asik di kala pagi. Namun... tetaplah namun... belum selesai..