Skip to main content

Sri

Berkali-kali aku teriak dari dalam bilik kecil ini. Perempuan bernama Sri Rahayu tak kunjung nongol. Memang aku terlalu capek, mungkin. Dan kemungkinan memang aku terlalu sombong, membiarkan pantat melekat di kursi ini. Seharusnya aku bangkit dan memanggil dengan nada santun. Namun tidak itu tidak aku lakukan. Biadabnya diriku ini. SRI RAHAYU!!! Teriakku.

Perempuan itu muncul. Sekilas bayangan tubuhnya terpantul di kaca monitor. Tak ku hiraukan kehadirannya, perempuan itu aku suruh untuk mempersiapkan diri untuk diambil gambarnya.


"Duduk disitu mbak, mau saya foto"

"maaf mas Sri harus duduk dimana?"

Terkesiap, seorang lelaki separuh baya menepuk pundakku. Ku pikir hanya perempuan bernama Sri Rahayu yang masuk ke bilik foto. Ternyata bapaknya pun ikut serta mendampingi putrinya. Ku tahu lelaki itu bapaknya, ketika aku tanyakan dengan ketus hubungan lelaki separuh baya tersebut dengan Sri Rahayu.

"Saya bapaknya mas, jadi Sri harus duduk dimana mas"
"duduk disitu aja pak"
"bentar mas, Sri minta di sisir dulu rambutnya"
"silahkan pak, ada cermin disebelah situ"

Rasa penasaranpun muncul disela kesibukkanku. Ku tolehkan kepala, pandangan ku arahkan ke perempuan itu. Rambut lurusnya dibelai lembut, disisir pelan oleh lelaki separuh baya, bapaknya. Ku lihat wajahnya yang terpantul oleh cermin. Dan aku pun terdiam.. Lidahku seakan ingin aku potong sendiri.

"Pak Sri udah cantik?"
"sudah anakku, yuk foto, mas-nya udah nunggu dari tadi.."
"sebentar pak.."
"...."

"sudah mas, Sri sudah cantik sekarang, siap untuk di foto"

Entah embun mata ini menetes dari ujung kelopak yang mana. Sri Rahayu seorang perempuan cantik penderita down syndrome itu masih ikhlas tersenyum ke arah ku. Maafkan aku..

"Kata bapak Sri sudah cantik"
"iya kamu cantik Sri, yuk sekarang foto"

Comments

Post a Comment

HALLLOOWW!!!

Popular posts from this blog

Cara Mengenali Ayam Kate Ceper Dengan Mudah

Cara mengenali ayam kate ceper dengan mudah . Bagi yang sudah berpengalaman memilihara ayam kate , tentu saja merupakan suatu hal yang mudah untuk mengenali ayam kate ceper. Namun bagi yang baru saja tertarik dengan ayam kate, tentu saja sering terjadi kesalahpahaman mengenai ayam kate ceper. Ceper identik dengan suatu hal yang pendek atau hampir menyentuh tanah. Begitu pula dengan ayam kate. Ceper melekat pada ayam kate dengan ukuran kaki yang sangat pendek. Pendek kaki ayam kate ceper adalah 3cm, yaitu dihitung dari tumit bagian belakang sampai dengan telapak kaki ayam tersebut. Yang kedua adalah dengan sekilas saja. Body atau tubuh ayam kate ceper cenderung hampir menyentuh tanah. Apalagi ketika mereka berjalan. Sangat terlihat sekali ayam kate ceper berjalan seperti merayap diatas tanah. Untuk lebih jelasnya berikut video tentang Ayam Kate Ceper di Kandang Temblok Menceng Jogja.

BUABI!

BABI! Wah kata yang satu ini emang, kudu, musti, harus, wajib, a must, dihindari. Apalagi dengan artikulasi yang tegas, jelas, lugas dan kecampur sedikit emosi yang gak pada tempatnya(emang emosi ngeliat tempat?). Kenapa? Nama binatang ngaten loh! dilontarkan ke muka orang. mending kalo kupu2, kunang2, siput laut to merak. Lha ini Babi yang notabene, terkait dengan hal2 yang jorok (bagi yang ngebayangin seperti itu), Haram (bagi yang memberlakukan seperti itu) dan struktur wajah yang gak banget (bagi yang beranggapan seperti itu). Heran, ternyata umpatan BABI masih ada ya. Apa masih jadi TOP LIST PISUHAN a.k.a. UMPATAN sepanjang masa? Buatku sih gak jadi soal, lha wong masih sesama makhluk hidup. BWAKAKAKKAKAK!! Tapi buatku bukan masalah ngumpatnya. Tapi kenapa harus BABI! Kenapa gak sendok, piring, lap meja, cangkul, to ganjal ban. Kan masih banyak tuh apa yang disebut benda. Yang gak bernyawa. Yang bukan karyaNYA. PISS! Tapi ada gak sih yg ngumpat SENDOK LO! DASAR SANDAL JEPIT! Jaran...

Sadness Is My Radar

Terlalu lama aku menunggumu membawa pisang goreng. Sesuai kesepakatan kita, aku kopi dan kau pisang goreng. Lalu lama kita akan bercengkrema di bangku ini. Namun ini sudah lebih dari jam 10 pagi. Kau tak kunjung datang. Biasanya langkahmu kau seiiringi dengan cericau lagu lihat kebunku, walo kacau tapi asik di kala pagi. Namun... tetaplah namun... belum selesai..