Skip to main content

Amatory

Butuh crayon warna-warna surga untuk melukis tentang suatu malam. Butuh berlembar-lembar lontar untuk menjabarkan suatu malam kedalam sketsa-sketsa sederhana nan rumit. Dan butuh membalik hati dan otak untuk berdwifungsi mempolakan peran dan pengadegan tentang suatu malam.

Suatu malam. Hanya suaranya yang bercericau tentang dedaunan yang jatuh dari rindangnya pepohonan langit. Membentuk gumuk dan hamparan yang lembut ketika melontarkan tubuh dan terhempas diatasnya. Ini bukan perkara berkhianat kepada indahnya pagi hari. Tapi restrukturisasi romantisme yang mumpuni dari suatu malam.


Inilah laju percepatan hormonal asmara. Melibas, berkelok dan membentuk patern-patern yang tak terdeskripsi oleh mata naturalis. Karena bukan lagi bahasan imajiner atau symposium fancy melowdrama. Tapi inilah fusi yang terbungkus dalam suatu malam.

Maka jiwa, batin dan cintaku siap membangkai didalam hatimu!

Comments

Post a Comment

HALLLOOWW!!!

Popular posts from this blog

Ayam Kate Ceper

Kegandrungan masyarakat terhadap ayam hias akhir-akhir ini mulai menggeliat. Banyak alasan kenapa memilih ayam hias. Entah dari suara, bentuk ataupun warna ayam hias tersebut. Semua memiliki pesonanya sendiri-sendiri. Ayam kate adalah salah satu ayam hias. Hebatnya lagi Ayam Kate merupakan ayam hias asli milik Indonesia, bangga gak kita? Bangga dong! Mau tau sejarahnya cari aja di Google, banyak blog atau tulisan yang sudah mengulas tuntas tentang ayam kate . Disela hiruk pikuk ayam hias improt , ayam kate mencoba bertahan. Naik turunnya popularitas ayam kate sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para peternak yang masih konsisten mencintai ayam kate (salut). Ayam kate ceper , nah perkembangan kesini ternyata isue ayam kate ceper menjadi fenomena sendiri. Entah imbas dari ayam kate Thailand atau Jepang, masyarakat pecinta kate saat ini mulai sadar bahwa ayam kate yang selama ini mereka pelihara adalah silangan dari kate disilang dengan srama atau biasa disebut Tema (kate s...

Sadness Is My Radar

Terlalu lama aku menunggumu membawa pisang goreng. Sesuai kesepakatan kita, aku kopi dan kau pisang goreng. Lalu lama kita akan bercengkrema di bangku ini. Namun ini sudah lebih dari jam 10 pagi. Kau tak kunjung datang. Biasanya langkahmu kau seiiringi dengan cericau lagu lihat kebunku, walo kacau tapi asik di kala pagi. Namun... tetaplah namun... belum selesai..

Sri

Berkali-kali aku teriak dari dalam bilik kecil ini. Perempuan bernama Sri Rahayu tak kunjung nongol. Memang aku terlalu capek, mungkin. Dan kemungkinan memang aku terlalu sombong, membiarkan pantat melekat di kursi ini. Seharusnya aku bangkit dan memanggil dengan nada santun. Namun tidak itu tidak aku lakukan. Biadabnya diriku ini. SRI RAHAYU!!! Teriakku. Perempuan itu muncul. Sekilas bayangan tubuhnya terpantul di kaca monitor. Tak ku hiraukan kehadirannya, perempuan itu aku suruh untuk mempersiapkan diri untuk diambil gambarnya.