Skip to main content

Tiga

Bulan bunuh diri dibalik teralis awan. Malam tak urung terlelap. Kian mempesona bersenggama dengan desir angin barat. Mahkluk penghuni malam tergopoh-gopoh berlari, ketika derap kaki membuyarkan kasak-kusuk mereka tentang gelap dan kedahsyatan-kedahsyatannya.

Rintik hujan tak menghalangi derap langkah, tergesa-gesa menembus semak belukar dan pekatnya malam. Menyibak kebun dan pematang sawah. Menapaki jalan setapak. Dan jembatan kecil penghubung dua kebun ketela. Berpayung daun pisang dan langkah dibimbing oleh cahaya senter kecil.

Derap langkah itu kian dipercepat. Tak kala petir melahap sekejap malam. Menyilaukan awan. Dan suaranya memekik membelah kesunyian.

"Buruan gan..."

Rumah loji tua. Dibeberapa sudut, temboknya seakan rapuh termakan waktu. Jendela-jendela besar bukti kemegahan dimasalalu, hanya tinggal mitos. Bercerita sendiri seiring silih berganti perjalanan malam.

Terdengar dari kejauhan derap kaki itu kian mendekat. Sesekali berdecak kretak suara ranting kering terinjak.

"Sssstttt! Pelan-pelan bodoh!"

Tikus wirok berlari membelah ruang tengah. Ubin abu-abu tak nampak lagi kilaunya setelah ditinggal mati oleh pemiliknya 58 tahun yang lalu. Cermin tua nampak melamun memantulkan bayangan jendela besar. Bebauan malam teselip diantara lubang-lubangnya. Laba-laba bergeleyut disinggasananya. Menggulung rapi nyamuk yang terjerat jaring-jaring.

"Kamu simpan dimana dia?"
"Dikamar belakang gan.."
"Guoblok! Kenapa harus kamar belakang!!"
"Cari aman gan.."
"Bweh!"

Kemudian kedua orang itu melangkah meninggalkan ruang tengah. Menuju kamar belakang. Cahaya senter membantu mereka menemukan lorong penghubung ruang tengah dengan halaman belakang. Lorong itu gelap, dari tempat kedua orang itu berdiri, terlihat dikejauhan temaram malam menerangi halaman belakang. Dapur, kemudian kamar belakang.

"Aduh! Kenapa berhenti?"
"Gan kok perasaan saya tidak enak ya gan ya.."
"Kenapa?! Tumben kamu berperasaan, sekalinya berperasaan malah gak enak!"
"Beneran gan saya tidak bohong!"
"Iya tapi gak usah pake pegang-pegang lenganku! Ihhh lepasin gak tanganmu! Buset! Lepasin gak!!!"
"..."
"LEPASIN!!!"

Samar-samar wajah pintu-pintu kamar terkuak oleh cahaya senter. Pintu-pintu itu masih berada ditempatnya. Menutup rapat rahasia-rahasia yang tersimpan di masing-masing kamar. Kusen dan pintu terbuat dari kayu jati. Kokoh, tinggi meranggai langit-langit.

Langit-langit ruangan tak rapat lagi. Lobang disana sini. Gelap tak menyisakan cahaya untuk menembus kepekatannya. Kini semua terpaku diam tak berbisik. Sesekali decat decit engsel tua jendela kamar menderit oleh semilir angin dari halaman belakang. Berbaur lirih dengan suara...

Srekkk.. srekkk....

"Gan kau dengar itu??"
"Apa?"
"...."

Ruangan itu begitu gelap. Hanya cahaya senter yang berlarian. Menyapu setiap sudutnya.. Sesekali cahayanya di lempar keluar ruangan. Hanya cermin tua usang yang melekat di dinding tembok bersebelahan dengan pintu ruangan itu.

"Dimana kamu simpan barang itu"
"dilemari gan..."
"Hmmm.."

Srekkk.. srekkk

"kau dengar itu gan?"
"apa?"
"..."

Srekkk.. srekkk

"kau dengar itu?"
"iya gan..."

Cahaya senter dilempar keluar. Menyapu belukar yang tumbuh menjamur dihalaman belakang.

"Lupakan.. paling tikus atau ular"
"..."

Tiba-tiba Jangkrik terdiam. Raungannya seakan ditelan pengabnya udara ruangan itu. Dengung sayap-sayap nyamukpun seakan melambat. Pelan kemudian hilang dibalik kusen jendela tua. Cericit tikus yang bergedubrak diatas atap, tak terdengar lagi. Semua diam. Hanya desir angin dari halaman belakang. Derit jendela kamar tua. Derik gesekan daun dikebon sebelah. Dan suara lirih itu...

Srekkk... srekkkk...

"Gan.."
"Kemariin senternya!"
"Gan.. serius gan... ini.. ini..."
"Ini itu ini itu! Mana senternya! Aduh!"
"Aduh! Gan biar saya saja yang pegang..."
"Udah aku aja! Udah deh gak usah kamu umpetin! Sini! Siiniii.."
"Gak gan biar saya yang peg..."
"Sini! Nah hehehehehehe!"
"..."
"Heh? kenapa kamu?"
"Ini.. gak bener gan..."
"Apanya? Duh! Ni senter kenapa lagi! Tadi gak kamu beliin batere baru ya?"
"GANN!!"
"APA!! Duh! kok meredup gini sih!" PLOK! PLOK!
"Gan..."
"Nahhhh... Nyala deh... apa? Kamu tadi mau ngom...mong..."


Sebuah cermin besar tersemat didinding ujung lorong yang menghubungkan ruang tengah dan halaman belakang. Cermin yang terbingkai ukiran jati tua. Nampak berdebu. Kusam dan sudah termakan umur. Namun tidak menghalangi bayangan yang terpantul di cermin itu. Tiga orang berdiri menghadap tepat didepan cermin tua itu.

(Reposted From http://wawawuwiwowa.blogspot.com)

Comments

  1. lho mas, kwi awale 2 orang opo 3 orang?
    ngerasa cuma 2 orang, tp kok tiba2 njedul 3 orang
    *pucat*

    ReplyDelete
  2. jiancuk...mocoku jam setengah 12 wengi, cuuuk...

    *tapi di bukmerk*

    ReplyDelete
  3. wogh... ada tiga orang, koyo ning crito hari poter...
    itu orang2 yg memiliki deathly hallows kan? (thinking)

    ReplyDelete
  4. kok isooo???
    begitu berbuat langsung mbrojol???

    ReplyDelete

Post a Comment

HALLLOOWW!!!

Popular posts from this blog

Piala Bumi

PERINGATAN TULISAN INI HANYALAH KECU BELAKA. KESAMAAN HOAX DAN KEBOHONGAN BUKAN DISENGAJA MELAINKAN AMAT SANGAT DIINGINKAN. ASS EMBUH POKOKe NGUNU WIS!!!

Online Casinos Slots

There are a lot of gambling casino games and most of them are getable online to create a best option of the good gamblers. Online gambling casinos, an essential copy of standard brick and mortar gambling casinos are locates where one may comfort acting all sorts of gambling casino games even without allowing his/her possess bed. There are several benefits of online gambling casino gaming and the convenience of acting your popular games pursuant to your possess options and tastes is the one that's most considerable and suitable. There are a lot of different advantages of online gambling, such as some online sites also provide actors the opportunity to act free gaming choices, which one may never envision in a land-based gambling casino. Not only one may keep acting popular games for durable hours without sensing emphasized however also may interact with different actors getting the similar attraction as one may have. Actors who comfort the gambling casino gaming for cash or the othe

Berdoa Bersama

Merapi oh Merapi bagi siapapun yang pernah menjajakinya akan merasakan romantisme keindahan dan pergolakkan hati ketika berada nyaris di puncaknya. Yap, Merapi sedang ada maksud, tak henti-hentinya media mewartakan aktivitasnya yang mematahkan prediksi-prediksi logis dari para pakar dibidangnya. Merapi sekarang belum bisa diajak bercengkrama, belum selesai aktivitasnya.