Skip to main content

Janji

Apa yang dijanjikan oleh seorang teman, pada akhirnya gagal. Si Juragan memilih acara diselenggarakan di hotel. Uang yang diidamkan bisa untuk bekal lebaran, lenyap sudah. Janji ibu kepada ketiga anaknya, moksa dimakan mulut lebar si Juragan Perusahaan Sosial itu.

Si Teman hanya bisa berujar minta maaf. Binar mata menjadi luluhan air mata. Janji yang dibayangkan indah, kini menjadi sampah dan menyesakkan hati. Baunya tak jauh buruknya dari mulut berak si Juragan.

Dikatupkan mulut si Ragil. Dibelainya rambut si Dimas dan di kecupnya kening si Anggi. Dalam pulas tidur mereka, Apri berbenah pakaian kering, dilipat, dirapikan dan ditepikan dimeja kecil. Mencoba untuk berbaring ditempat tidur, Apri mencari sisa tempat yang termakan oleh ketiga tubuh anaknya yang pulas mendengkur lirih. kepala berbantalkan lengan tangan, tubuh berselimutkan kain tipis. Apri mencoba untuk memejamkan matanya. Mencoba untuk melepaskan sesak hati sedari pagi tadi. Melepaskan bayangan lebaran yang menyesakkan.

Janji yang terbatalkan itu tidak segera lepas dari lamunannya. Janji kepada ketiga anaknya. Janji untuk membelikan pakaian baru dan selop dengan warna lucu pilihan anak-anaknya. Lampu 5 watt bertutur kepada nyamuk deritanya sehabis gelap. Dan cicak merangkak menjauh jebakan tikus, lalu bersembunyi dan melahap separuh akhir tubuh nyamuk. Dan Apri, meremas hati dan meluluhkan air mata.

Dan ditempat tidur lain. Berbaring tubuh gempal dengan istri telanjang dipelukkannya. Semalaman mereka bercinta membabibuta. Mulai dari gaya babi sampai dengan anjing kencing mereka lakukan demi satu tujuan lepas dari klimaks durasi 5 menitan. Si istri nampak muram mukanya. Di elap lendir yang salah sasaran. Dibenahi kutangnya dan dipalingkan tubuhnya membelakangi si suami. "Lagi-lagi 5 menitan, itu aja aku belum!" gerutu si istri.

Si Suami melihat ke arah alat kejatanannya yang benar-benar terkulai. Tidak ada kesan kejatanan yang nampak dan bisa dibuktikan ke istrinya selama 3 tahun pernikahan mereka. Berbagai usaha dilakukan oleh si suami. Mulai dari rutin berolah raga sampai dengan pelampiasan amarah di kantor hanya untuk si istri seorang.

Ditempat tidur lain, seorang teman Apri, nampak gelisah. Berkali-kali jari-jarinya menari diatas keypad telpon genggamnya. Muka masam masih mendarahdaging di wajahnya. Amarah dan rasa malu belum juga mereda sedari siang tadi.

Telpon dari si juragan mengubah hari-harinya. Janjinya kepada si Apri untuk memberikan pekerjaan masak, terpaksa harus dibatalkan karena si juragan minta acara diadakan di hotel. Si teman Apri sekali lagi berteriak dalam hati. Sumpahinya si Juragan berkali-kali.

"Lo Gak ada waktu rapat panitia, kenapa lo juga yang bikin keputusan goblok!".
"Katanya Manager, manage kelamin aja gak becus, mau manage orang lain!" "Kalo mau bikin keputusan itu ya lihat kondisi dooonggg!!!"
"Gue sumpahin lo...... Mampus!"

Dan diluar sana, diredupnya lampu kota dan desing bising motor-motor pemuda tanpa masa depan. Berbaring ketiga orang itu dalam dekapan amarahnya masing-masing.

Comments

  1. Janji untuk tidak pertamax(dance)

    ReplyDelete
  2. Merpati tak pernah ingkar janji... Garuda? Mbuh.. Lion? Mbuh... Wedhus? Mbuh ... Badak? Malahan semakin uembuh.... Hahahaha...

    ReplyDelete
  3. Sekarang ini orang buat janji sangat mudah sekali pada hal janji itu adalah hutang yang suatu saat akan diminta

    ReplyDelete

Post a Comment

HALLLOOWW!!!

Popular posts from this blog

Cara Mengenali Ayam Kate Ceper Dengan Mudah

Cara mengenali ayam kate ceper dengan mudah . Bagi yang sudah berpengalaman memilihara ayam kate , tentu saja merupakan suatu hal yang mudah untuk mengenali ayam kate ceper. Namun bagi yang baru saja tertarik dengan ayam kate, tentu saja sering terjadi kesalahpahaman mengenai ayam kate ceper. Ceper identik dengan suatu hal yang pendek atau hampir menyentuh tanah. Begitu pula dengan ayam kate. Ceper melekat pada ayam kate dengan ukuran kaki yang sangat pendek. Pendek kaki ayam kate ceper adalah 3cm, yaitu dihitung dari tumit bagian belakang sampai dengan telapak kaki ayam tersebut. Yang kedua adalah dengan sekilas saja. Body atau tubuh ayam kate ceper cenderung hampir menyentuh tanah. Apalagi ketika mereka berjalan. Sangat terlihat sekali ayam kate ceper berjalan seperti merayap diatas tanah. Untuk lebih jelasnya berikut video tentang Ayam Kate Ceper di Kandang Temblok Menceng Jogja.

BUABI!

BABI! Wah kata yang satu ini emang, kudu, musti, harus, wajib, a must, dihindari. Apalagi dengan artikulasi yang tegas, jelas, lugas dan kecampur sedikit emosi yang gak pada tempatnya(emang emosi ngeliat tempat?). Kenapa? Nama binatang ngaten loh! dilontarkan ke muka orang. mending kalo kupu2, kunang2, siput laut to merak. Lha ini Babi yang notabene, terkait dengan hal2 yang jorok (bagi yang ngebayangin seperti itu), Haram (bagi yang memberlakukan seperti itu) dan struktur wajah yang gak banget (bagi yang beranggapan seperti itu). Heran, ternyata umpatan BABI masih ada ya. Apa masih jadi TOP LIST PISUHAN a.k.a. UMPATAN sepanjang masa? Buatku sih gak jadi soal, lha wong masih sesama makhluk hidup. BWAKAKAKKAKAK!! Tapi buatku bukan masalah ngumpatnya. Tapi kenapa harus BABI! Kenapa gak sendok, piring, lap meja, cangkul, to ganjal ban. Kan masih banyak tuh apa yang disebut benda. Yang gak bernyawa. Yang bukan karyaNYA. PISS! Tapi ada gak sih yg ngumpat SENDOK LO! DASAR SANDAL JEPIT! Jaran...

Sadness Is My Radar

Terlalu lama aku menunggumu membawa pisang goreng. Sesuai kesepakatan kita, aku kopi dan kau pisang goreng. Lalu lama kita akan bercengkrema di bangku ini. Namun ini sudah lebih dari jam 10 pagi. Kau tak kunjung datang. Biasanya langkahmu kau seiiringi dengan cericau lagu lihat kebunku, walo kacau tapi asik di kala pagi. Namun... tetaplah namun... belum selesai..